Pandangan tersebut disampaikan Herry, terkait deskripsi yang diberikan kepada para pebulu tangkis papan atas asal negeri jiran itu antara "pemain nasional" atau "pemain BAM (Badminton Association Malaysia)" dan "pemain independen" atau "pemain profesional".
Herry mengemukakan, wakil Malaysia pada Kejuaraan Dunia harus dipandang sebagai satu tim yang bersaing dan berjuang sebagai satu tim, terlepas para pemain yang berada di tim tersebut berasal dari BAM atau independen. Ia lantas merujuk pada tim-tim hebat di sepak bola, semisal Manchester United atau MU. Jadi, kata Herry, seharusnya Malaysia United alias MU.
"Saya tidak mau menganggapnya sebagai, 'Oh, ini BAM. Ini independen.' Mereka semua dari Malaysia," tegas Herry, dikutip dari New Straits Times, Rabu (20/8).
Media daring negeri jiran itu juga melaporkan, di atas kertas, para pemain Malaysia dari BAM adalah adalah Leong Jun Hao, K. Letshanaa, Aaron Chia, Soh Woi Yik, Man Wei Chong, Tee Kai Wun, Arif Junaidi, Yap Roy King, Pearly Tan, M. Thinaah, Go Pei Kee, Teoh Mei Xing, Chen Tang Jie, Toh Ee Wei, Hoo Pang Ron, dan Cheng Su Yin.
Adapun para pemain independen Malaysi adalah Lee Zii Jia, Goh Jin Wei, Goh Sze Fei, Nur Izzuddin Rumsani, Goh Soon Huat, dan Shevon Lai.
Herry menekankan, Kejuaraan Dunia edisi tahun ini memiliki makna yang lebih dalam, dengan final pada 31 Agustus atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Malaysia. "Kita harus saling mendukung dan memberikan hadiah untuk negara. Hadiah untuk Hari Kemerdekaan akan menjadi salah satu hal terbaik yang dapat mereka berikan," ujar pelatih di bawah naungan BAM tersebut.
Meski unggulan kedua di sektor ganda putra Aaron/Soh menjadi andalan Malaysia untuk meraih gelar juara dunia, tetapi Herry yakin, pasangan lain juga dapat memberikan perlawanan Paris. "Kita dapat bersaing untuk meraih gelar. Siapa pun yang lebih siap dan memanfaatkan peluang mereka pada hari itu akan menang," pungkasnya.
 
										

