"Pertama, mau ucapin syukur Alhamdulillah sudah diberikan kemenangan dan kelancaran untuk pertandingan hari ini. Di gim pertama sempat ketat, tempo permainan kami juga sama-sama kencang dan di situ saya mengubah tempo permainannya menjadi lambat," ungkap Ubed melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Di gim kedua, Ubed sempat memimpin dalam perolehan poin. Namun, ia mengakui bahwa Nettasinghe mampu melakukan antisipasi dengan baik dan berani mengambil banyak spekulasi dalam permainan. Kondisi tersebut membuatnya kehilangan sejumlah poin penting, hingga akhirnya pertandingan harus ditentukan melalui gim ketiga.
Secara umum Ubed berpendapat, menilik performa serta hasil laga di babak kedua ini, fokus dan pengendalian pikiran menjadi hal utama yang perlu dibenahi. Pemain berperingkat ke-59 dunia itu mengakui, meski secara teknik dan fisik sudah cukup baik, konsentrasi yang sempat menurun di momen-momen penting justru menjadi faktor yang memengaruhi hasil pertandingan. Karena itu, ia bertekad untuk menjaga fokus dan ketenangan pikiran agar dapat tampil lebih stabil pada laga berikutnya.
Di perempat final, Jumat (6/11), Ubed berhadapan dengan wakil Jepang, Shogo Ogawa. Menanggapi laga ini, pemuda asal Sampang ini berujar, "Pastinya senang bisa masuk babak delapan besar di level BWF (World Tour) Super 300. Saya belum puas karena masih ada besok dan harus lebih siap lagi."


