Unggulan keempat itu menjadi wakil "Merah Putih" pertama yang tampil di babak kedua yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Kamis (13/11). Namun, Gregoria menjadi satu-satunya harapan Indonesia yang tersisa pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut.
Tiga wakil Indonesia lainnya yang juga melaju ke babak 16 besar, yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di nomor ganda putri, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi (tunggal putri), serta Alwi Farhan (tunggal putra), harus terhenti di babak yang sama. Ketiganya tersisih tak lama setelah pertandingan antara Gregoria dan Akechi rampung.
Apri/Fadia harus mengakui keunggulan Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto. Mereka kalah dua gim langsung 10-21, 16-21 dari pasangan tuan rumah yang juga unggulan ketiga tersebut. Dhinda kalah tiga gim 21-10, 16-21, 12-21 dari Asuka Takahashi, yang juga pemain tuan rumah, dalam tempo 58 menit. Adapun, Alwi gagal meredam perlawanan pemain Taiwan, Wang Tzu Wei. Ia kalah straight games 19-21, 12-21 dalam waktu 43 menit.
Mengenai laga melawan Akechi, Jorji menilai penampilannya mengalami peningkatan dibanding sebelumnya. Meski sempat tertinggal jauh 1-13 di awal gim pertama, ia berusaha tetap tenang tanpa terlalu memikirkan kedudukan, hingga akhirnya dapat bermain lebih aman sementara Akechi justru kehilangan kesabaran. "Setelah interval ada perubahan positif dalam permainan saya dengan banyak menjauhkan bola dari jangkauan lawan," tutur atlet kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah ini, melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Pencapaian hingga perempat final ini disyukuri oleh Jorji, mengingat pada tiga turnamen sebelumnya ia selalu tersingkir lebih awal, yaitu pada BWF World Championships 2025 di babak 16 besar, serta pda Denmark Open 2025 dan French Open 2025 yang sama-sama terhenti di babak 32 besar. "Kembali ke delapan besar harus disyukuri setelah banyak turnamen sebelum ini selalu early exit," kata Jorji, yang pencapaian terbaiknya pada musim kompetisi tahun ini adalah semifinal India Open 2025.
"Langkah kecil ini sangat berarti untuk fase kembali dari sakit kemarin. Juga jadi motivasi untuk selalu memberikan yang terbaik," Jorji, menambahkan.
Di babak delapan besar yang berlangsung pada Jumat (14/11), pemain berperingkat ke-11 dunia itu bertanding melawan Takahashi, yang tercatat sebagai pertemuan perdana dengan wakil tuan rumah tersebut. Jika menang, di semifinal, Jorji bertemu dengan pemenang laga sesama tunggal putri Taiwan antara unggulan ketujuh Chiu Pin-Chian dan Huang Yu-Hsun.


