Faathir menjelaskan, kekalahan di gim pertama terjadi karena mereka belum dapat menemukan pola permainan yang tepat untuk menekan dan menyerang pasangan negeri jiran tersebut. Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya setelah dapat tampil maksimal dalam laga puncak ini, dan merasa sangat bangga karena berhasil meraih gelar pertamanya pada turnamen bulu tangkis level BWF Tour Super 100 ini.
"Gelar ini yang pasti saya persembahkan buat almarhumah bunda saya, buat ayah, keluarga, dan semua yang sudah mendukung saya," ujar Faathir kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Sementara itu, Devin mengaku sangat senang karena berhasil meraih gelar pertama mereka pada ajang Super 100. Ia menambahkan, lawan yang dihadapi cukup tangguh dengan pertahanan solid dan serangan yang cepat. "Kemenangan ini saya persembahkan buat pelatih saya, orang tua saya, keluarga, dan tentunya untuk Indonesia," tanggapnya.
"Setelah ini kami tidak mau berpikir terlalu jauh, kami mau fokus turnamen yang ada di depan kami saja," demikian Devin.
Indonesia juga membawa pulang gelar juara ganda campuran melalui Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata, yang memenangi laga final sesama wakil "Merah Putih" atas Dejan Ferdinansyah/Bernadine Anindiya Wardana. Mereka menang dua gim langsung 21-15, 21-10 dalam durasi 33 menit.


