Tiva, sapaan bagi Aisyah Sativa Fatetani, melaju ke partai puncak setelah menundukkan wakil Jateng lainnya yang juga penghuni pelatnas, Ruzana, melalui dua gim langsung 21-12, 21-18. Sementara itu, Salsabila mengalahkan Tasya Farahnailah (DKI Jakarta) dengan skor akhir 22-20, 21-8, Jumat (19/12).
"Alhamdulillah karena diberikan kemudahan dan kelancaran dari hari pertama sampai hari ini. Kejurnas kali ini menjadi tantangan tersendiri untuk saya karena meskipun membawa nama provinsi, tetapi saya juga masih berstatus sebagai pemain pelatnas. Saya berharap besok bisa menjadi yang terbaik, saya mau fokus di kejurnas kali ini dan membuktikan bahwa saya memang benar layak dipilih oleh pelatnas," jelas Salsabila melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Ia mengaku masih merasakan gugup dan beban di gim pertama, sehingga cukup sulit keluar dari tekanan lawan saat tertinggal. Salsabila mengaku tak menyangka bisa mengejar poin hingga berada di luar ekspektasinya. Menurutnya, arahan pelatih untuk fokus satu demi satu poin membantunya menjalani pertandingan, dan ia berusaha memberikan yang terbaik meski hasil akhirnya tak bisa diprediksi. "Di gim kedua saya langsung tancap gas karena sudah tahu pola main lawan, dan lawan juga sudah terkuras fisiknya, jadi apapun yang lawan mainkan saya ladeni terus," katanya.
Dalam menghadapi Kejurnas PBSI 2025, Salsabila mengaku tidak melakukan persiapan khusus karena waktu latihan hanya satu minggu, sehingga ia bertekad memberikan yang terbaik. Meski merasakan sedikit beban, ia menjadikannya sebagai motivasi, bukan tekanan. "Di sini saya termasuk salah satu pemain muda. Sebelum masuk pelatnas, saya mungkin belum pernah menang melawan senior-senior saya maupun eks pelatnas. Senang rasanya saya baru setengah tahun bergabung dengan tim nasional, Alhamdulillah bisa dapat hasilnya walaupun baru di ajang kejurnas," katanya.
"Semoga di internasional saya bisa membuktikan juga dan ini bisa jadi modal buat kepercayaan diri saya untuk lebih baik lagi," demikian Salsabila.


