Menoleh Prestasi Indonesia di WBC dari Masa ke Masa (Bagian 1)

Ade Chandra/Christian Hadinata Saat Beraksi di WBC 1980 di Jakarta. (foto: bwfworldchampionships.com)
Ade Chandra/Christian Hadinata Saat Beraksi di WBC 1980 di Jakarta. (foto: bwfworldchampionships.com)
Nasional ‐ Created by AH

Tinggal beberapa hari lagi, ajang World Badminton Championships (WBC) 2017 akan segera bergulir di Glasgow, Skotlandia pada 21 hingga 27 Agustus 2017 mendatang. Indonesia sendiri sudah pasti menempatkan 12 wakilnya dari berbagai sektor, dan satu tambahan wakil lagi dari ganda putri dimana Ririn Amelia akan berpasangan dengan pemain berbeda bendera, Anna Ching Yik Cheong (Malaysia).

Jika menoleh kebelakang, ada beberapa fakta menarik terkait prestasi Merah Putih di turnamen bulutangkis bergengsi tersebut. Sejak dimulai pertama kali pada tahun 1977 di Malmo, Swedia, Indonesia sudah mampu menunjukkan taringnya. Kala itu, satu gelar berhasil diraih lewat pasangan ganda putra, Tjun Tjun/Johan Wahjudi.

Selang tiga tahun pada tahun 1980, turnamen ini kembali digelar dan berlangsung di Jakarta. Berstatus tuan rumah, tak tanggung-tanggung, sebanyak empat gelar juara berhasil disabet oleh tim Merah Putih lewat wakil tunggal putra, Rudy Hartono, tunggal putri Verawaty Wiharjo, ganda putra Ade Chandra/Christian Hadinata, dan ganda campuran Christian Hadinata/Imelda Wiguno. Sedangkan gelar ganda putri mampu dicuri oleh pasangan Nora Perry/Jane Webster.

Dan faktanya, hingga terakhir berlangsungnya WBC yang kembali digelar di Jakarta pada tahun 2015 lalu, Indonesia belum mampu mencuri gelar di nomor ganda putri. Terakhir di tahun 2015 tersebut, Indonesia hanya mampu meraih medali perunggu lewat pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda.

Pada tahun 1983, kala itu Copenhagen, Denmark menjadi tuan rumah. Tradisi emas pun masih bisa dipertahankan oleh Indonesia. Lewat wakil tunggal putra, Icuk Sugiarto, Indonesia berhasil mencuri satu gelar juara.

Namun sejarah kelam sempat dirasakan oleh Indonesia di tahun 1985, 1987, 1989, dan 1991. Di empat kali beruntun perhelatan WBC tersebut Indonesia harus puasa gelar juara. Barulah kebangkitan Merah Putih di WBC muncul kembali di tiga tahun berikutnya yakni pada 1993 yang berlangsung di Birmingham, Inggris. Kala itu, tiga gelar berhasil direbut lewat wakil tunggal putra Joko Suprianto, tunggal putri Susy Susanti, dan ganda putra Ricky Subagja/Rudy Gunawan.

Setelah itu, WBC menjadi ajang dua tahunan. Dan pada 1995 berlangsung di Lausanne, Switzerland. Kembali, Indonesia berhasil mencuri gelar lewat dua wakilnya. Yakni Heryanto Arbi dari tunggal putra, dan lewat pasangan ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja.

Di tahun 1997, Indonesia hanya meraih satu gelar saja yakni lewat pasangan ganda putra Candra Wijaya/Sigit Budiarto. Sedangkan pada tahun 1999 Indonesia kembali harus puasa gelar. Dan pada tahun 2001 kembali raihan gelar juara mampu disabet oleh wakil Indonesia lewat wakil tunggal putra Hendrawan, dan wakil ganda putra Halim Haryanto/Tony Gunawan. (Bersambung)