"Saya senang bisa kembali lagi ke Indonesia. Terakhir saya bermain di kejuaraan ini pada tahun 2023 dan kita dapat meraih hasil yang baik, bisa menjuarai kategori putri U17," tuturnya kepada Djarum Badminton, di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (17/9) siang.

"Saya juga berterima kasih atas penghargaan MVP di Magelang pada dua tahun yang lalu itu," Anyapat, menambahkan.

Dua tahun lalu, Banthongyord keluar sebagai juara seusai mengalahkan PB Jaya Raya dalam final beregu U-17 putri di GOR Djarum, Magelang, Jateng. Atlet-atlet muda asal negeri "Gajah Putih" itu mencatatkan sejarah baru sebagai klub mancanegara pertama yang memenangi Superliga Junior. Sejak bergulir pada 2016, titel juara selalu diraih oleh klub-klub Indonesia. Atas kemenangan ini, Banthongyord mengangkat Piala Yuni Kartika.

Sementara pada edisi tahun ini, Anyapat baru saja diturunkan oleh tim pelatih, dua hari setelah kejuaraan bergulir, lantaran harus menuntaskan masa pemulihan cedera bahu kanan. Ia bermain sebagai tunggal pertama melawan Ni Ketut Winda Suryaningtias dari tim PB Djarum B, dan menyelesaikan laga tersebut dengn kemenangan straight games 21-18, 21-16 dalam tempo 41 menit.

"Tadi saya bermain cukup baik, meski saya baru saja sembuh dari cedera bahu kanan. Sempat ada rasa khawatir sebelum masuk ke lapangan, tapi akhirnya bisa berjalan dengan baik dan menang," tanggapnya.

Saat ditanya mengenai targetnya pada Polytron Superliga Junior 2025, Anyapat berujar, "Saya belum berpikir lebih jauh, hanya fokus di setiap pertandingan. Yang penting tim kami dapat mencapai hasil terbaik di sini."