Salah satu yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh PBSI adalah terus merotasi atlet ganda agar regenerasi pemain dan prestasi para atlet semakin terlihat, terutama untuk mengejar turnamen penting seperti Asian Games dan Olimpiade mendatang.
"Rotasi pasangan atlet-atlet ganda itu juga dilakukan oleh tim Thailand, Korea, dan China. Mereka terus menguji coba pemain-pemainnya dengan harapan puncak prestasi pada Asian Games dan Olimpiade," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti seperti dilansir Antaranews.com pada Senin (5/6).
"Kami berharap pemain-pemain muda semakin berpengalaman dan matang selama setahun ini sehingga mereka mampu turun dalam Asian Games 2018," kata Susy.
Sementara itu, di Ajang pesta olahraga se Asia Tenggara, (Sea Games) yang akan berlangsung di Malaysia, pada Agustus mendatang, selain PBSI akan menurunkan atlet-atlet muda pelapis sebagai ajang uji coba regenerasi, juga beberapa pasangan-pasangan ganda rotasi pun akan diturunkan.
Pasangan-pasangan rotasi yang akan turun dalam SEA Games 2017 antara lain Berry Angriawan/Hardianto dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro pada ganda putra, Gloria Emanuelle Widjaja/Edi Subaktiar, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika, serta Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti.
Sementara pada ganda putri, PBSI akan menurunkan pasangan-pasangan utama seperti Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Maharani, Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, serta pasangan unggulan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
"Kami juga masih mencari atlet yang paling bagus untuk berpasangan dengan Apriyani Rahayu," kata Susy.
Selain menurunkan pasangan-pasangan rotasi pada SEA Games 2017, PBSI juga akan mewajibkan atlet-atlet ganda untuk turun rangkap yaitu nomor ganda putra dan ganda campuran untuk atlet putra serta nomor ganda putri dan ganda campuran untuk atlet putri.
"Mereka harus bermain rangkap agar pukulan mereka lengkap, fisik lebih kuat, dan lebih berpengalaman. Cara itu sudah kami terapkan pada atlet-atlet tingkat pratama sejak Januari," kata Susy.


