Bukan hanya pertama kalinya jadi tuan rumah Djarum Sirnas, Purwokerto pun diberikan keistimewaan setelah menjadi tuan rumah Djarum Sirnas berlabel Premier. Masyarakat kota Mendoan pun sangat antusias menyambut ajang berhadiah total RP 370 juta ini.
“Senang sekali saya bisa menyasksikan turnamen Djarum Sirnas di kota sendiri. Karena selama ini Djarum Sirnas belum pernah berlangsung disini,” ujar Rahmat, pria yang mengaku pecinta bulutangkis asli Purwokerto berusia 34 tahun.
Seperti kita ketahui, dari kota ini banyak terlahir legenda bulutangkis handal tanah air yang mengharumkan nama bangsa, seperti Christian Hadinata dan Fung Permadi. Tak hanya itu, peraih medali emas Olimpiade 2018, Tontowi Ahmad, juga terlahir dari kota ini.
Dan Rahmat berharap, dengan diselenggarakannya Djarum Sirnas Premier Li-Ning Jawa Tengah Open 2018 kali ini, bisa kembali melahirkan juara-juara dunia berikutnya dari Purwokerto.
“Semoga saja dengan diadakannya turnamen ini, lahir lagi juara-juara bulutangkis dunia di masa yang akan datang dari Purwokerto/Banyumas,” pungkasnya.


