Diakui pebulutangkis berusia 19 tahun itu, jika dirinya memang sedikit merasa beban mempunyai tugas baru. Akan tetapi juara tunggal taruna putra kejuaraan nasional (Kejurnas) 2016 itu, dirinya tak terlalu memikirkan hal itu.

“Saya terakhir Djarum Sirnas Surabaya dua tahun lalu ketika masih di PB Djarum. Dan sekarang turun lagi membawa nama Pelatnas, dan bersaing di level dewasa, tentunya beban pasti ada. Hanya saja saya berusaha untuk bagaimana enjoy saja, gak terlalu memikirkan nama Pelatnas. Yang pasti main maksimal saja. Karena target saya hanya itu, bisa maksimal disetiap pertandingan, meskipun keinginan ingin juara” ungkapnya.

Sementara itu pagi tadi, Rabu (8/11) Zulkifli berhasil melewati laga babak pertama, dengan mengalahkan wakil Sakura Badminton, Aldo Oktaviano Purnomo 21-13 dan 21-14.

“Di pertandingan tadi saya berusaha untuk tenang, menikmati pertandingan, dan melihat pola permainan seperti apa. Kesulitannya mungkin kalau lagi banyak melakukan kesalahan sendiri, saya cukup sulit untuk tidak melakukannya lagi,” kata Zulkifli usai laga.

Berikutnya di babak kedua yang juga akan berlangsung sore nanti, rintangan berat bakal mulai ia hadapi. Zulkifli akan bertemu dengan andalan Pertamina Fastron, Setyaldi Putra Wibowo.

“Lawan Setyaldi kalau strateginya liat nanti saja di lapangan. Yang penting jaga fokus dan kondisi. Karena kalau liat peluang 50:50, soalnya persaiapan saya untuk turnamen ini cukup panjang,” tutupnya.