"Saya berharap prestasi di level 100 ini bisa menjadi motivasi dan menambah kepercayaan diri para atlet untuk terus berprestasi di level yang lebih tinggi," ujar Taufik melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Minggu (26/10).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga ini menegaskan, bulu tangkis bukanlah cabang olahraga yang menghasilkan prestasi secara instan, melainkan membutuhkan proses panjang dan berkelanjutan. Ia menyebut, hasil dari pembinaan yang telah berjalan selama kurang lebih sembilan bulan terakhir mulai menunjukkan perkembangan positif. Sejumlah pemain muda telah memperlihatkan peningkatan kualitas permainan dan prestasi mereka pada turnamen ini. Mereka dinilai sebagai calon-calon pebulu tangkis masa depan Indonesia.
Indonesia mencatatkan prestasi gemilang pada Indonesia Masters II 2025, 21–26 Oktober, di GOR PBSI, Medan, Sumatra Utara. Dari lima gelar yang diperebutkan, atlet-atlet "Merah Putih" merebut empat di antaranya, yaitu dari sektor tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Tuan rumah menjadi gelar juara umum turnamen bulu tangkis level BWF Tour Super 100 tersebut.
Moh. Zaki Ubaidillah keluar sebagai juara di sektor tunggal putra setelah di partai final berhasil menghentikan perlawanan Dong Tian Yao asal China dengan skor 21-11, 21-9. Sementara, laga sengit dan menegangkan harus dilewati para pemain muda Indonesia saat berhadapan dengan sejumlah pemain senior dari Malaysia dan Korea Selatan. Di nomor ganda campuran, Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata bertarung tiga gim melawan Jimmy Wong/Lai Pei Jing (Malaysia) yang berakhir dengan kemenangan bagi pasangan tuan rumah dengan skor 16-21, 21-19, 21-3.
Sedangkan di sektor ganda putra, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin melalui laga ketat dan menang atas pasangan "gado-gado" Choi Sol Gyu/ Goh V Shem (Korea Selatan dan Malaysia) dengan skor akhir 21-18, 13-21, 24-22.
Laga sesama wakil Indonesia tercipta di sektor ganda putri antara pasangan senior Apriani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan junior mereka Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine. Apri/Fadia menempati podium teratas setelah menang dua gim langsung 21-11, 21-17.
Satu-satunya gelar yang lepas dari genggaman para pebulu tangkis tuan rumah berasal dari sektor tunggal putri. Nozomi Okuhara (Jepang) tampil sebagai juara setelah menundukkan Devika Sihag (India) dengan skor 21-11, 21-9. Di sektor ini, Mutiara Ayu Puspitasari menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu menembus semifinal, tetapi kalah dari Sihag dengan skor 9-21, 21-19, 12-21.


