"Di pertandigan pertama ini, Alhamdulillah kami dapat bermain dengan baik sesuai dengan apa yang sudah kami rencanakan dari semalam," kata Tiwi melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Ini merupakan start yang cukup baik bagi kami untuk meningkatkan kepercayaan diri di pertandingan selanjutnya," tambah pebulu tangkis kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah ini.
Sementara, Ana berpendapat, komunikasi yang baik serta saling mengingatkan satu sama lain menjadi kunci kemenangan mereka atas ganda putri negeri "Gajah Putih" tersebut. Mereka juga tak pernah mengendurkan serangan sejak gim pertama, meski telah unggul cukup jauh dalam perolehan poin. "Tetap dengan pola yang tidak berubah karena lawan juga terlihat tidak enak bermainnya. Mereka terus dalam tekanan," jelas pemain asal klub PB Djarum tersebut.
Di sisi lain, baik Ana maupun Tiwi mengalami rasa campur aduk di dalam dada, yaitu antara antusias dan tegang. Warna karpet yang berbeda serta atmosfer pertandingan membuat mereka merasa bangga berlaga di turnamen bulu tangkis paling prestisius ini. "All England pertama bagi kami cukup mengesankan apalagi dengan karpet lapangan yang berwarna abu-abu, menjadi pengalaman yang menarik. dari suasana juga sangat berbeda," kata Tiwi.
"Tegang pasti ada tapi kami mencoba fokus pada pertandingan, tidak mau terlalu terpengaruh dengan rasa gugup," Ana, menimpali komentar pasangannya.
Dengan hasil ini, Ana/Tiwi memperbesar keunggulan atas Laksika/Phataimas menjadi 2-0 dalam catatan head-to-head, setelah kemenangan di babak empat besar Taipei Open 2024.
Sementara, di babak kedua, Ana/Tiwi akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara unggulan keenam Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto (Jepang) dan Hu Ling Fang/Jheng Yu Chieh (Taiwan).


