Bagi Sabar/Reza, tak ada perbedaan signifikan ketika berdiskusi dengan Hendra saat atau di luar lapangan, baik sebagai pemain atau pelatih. Hal ini memudahkan mereka dalam menyerap berbagai instruksi dari Hendra dalam menghadapi lawan-lawan tangguh pada turnamen bergengsi ini. "Tidak ada yang banyak berubah dari hari-hari Koh Hendra Setiawan. Sama saja ketika dulu sama-sama jadi pemain," kata Reza melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Kami banyak mencontoh dia, terutama dari disiplinnya. Koh Hendra disiplin dari semua aspek," tambah pemain asal PB Jaya Raya ini.
Pasangan peringkat ke-8 dunia itu melewati musim kompetisi 2025 tanpa didampingi pelatih. Menjelang All England 2025, mereka berdiskusi dengan Hendra untuk posisi pelatih. Ringkas cerita, juara All England 2014 dan 2019 itu sepakat untuk membantu, dan pihak sponsor pun mendukung dengan rencana Sabar/Reza.
"Menjadi berkat yang sangat besar untuk kami, bisa dimentori Koh Hendra," kata Sabar.
Kejutan Sabar/Reza Isfahani berlanjut setelah menang dua gim 21-11, 21-17 atas Liu Kuang Heng/Yang Po Han asal Taiwan, pada pertandingan perempat final yang digelar di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Jumat (14/3).
Perjuangan Sabar/Reza dan Hendra pada All England 2025 berlanjut pada Sabtu (15/3). Mereka akan bertarung di semifinal melawan pemenang pertandingan antara Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (Indonesia) dan unggulan kedelapan Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan (Taiwan).


