"Saat Sabar/Reza meminta saya untuk menjadi pelatih, saya pasti mau bantu. Saya tahu bagaimana sulitnya jadi pemain profesional," kata Hendra melalui siaran pers Humas PP PBSI, Selasa (11/3).
"Akhirnya kami jalan, ada tiga mingguan sebelum ke sini. Persiapan sudah oke semua. Harapan saya mereka bisa maksimal di dua turnamen Eropa," harap Hendra.
Di babak pertama turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 ini, Sabar Reza bertemu unggulan ketiga asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Lebih lanjut Hendra menyatakan, tidak banyak pola-pola latihan yang diubah atau ditambah mengingat Sabar/Reza yang juga sudah senior. "Tidak banyak yang berubah lah. Saya hanya meminta sedikit program tapi maksimal melakukannya," ujarnya.
"Yang terpenting dari mindset mereka, sekarang sudah ranking delapan harus lebih percaya diri. Jangan jadi beban," Hendra, berpesan.
Hendra memang saat masih aktif bermain, sempat dalam beberapa kesempatan mendampingi junior-juniornya di bangku pelatih. Namun, pada All England 2025 inilah ia akan benar-benar berstatus sebagai pelatih. Hendra sadar betul tugasnya tidak mudah. "Ini sebagai bagian dari cari pengalaman juga untuk saya. Saat jadi pemain dulu sempat beberapa kali tapi itu berbeda. Sekarang benar-benar jadi pelatih," tutur juara All England 2014 dan 2019 ini.
"Dari saya sendiri harus lebih tenang. Karena kalau saya panik, pemain bisa ikut panik," pungkasnya.


