"Gregoria Mariska Tunjung terpaksa ditarik dari keikutsertaannya di Australian Open 2025 setelah melihat kondisi fisik selepas final Kumamoto Masters Japan 2025," ungkap pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Imam Tohari, melalui keterangan Humas dan Media PP PBSI pada Senin (17/11) petang WIB.
Dalam laga final Kumamoto Masters Japan 2025, Minggu (16/11), Gregoria harus mengakui keunggulan Ratchanok Intanon asal Thailand. Ia kalah dua gim 16-21, 20-22 dalam tempo 41 menit. Jorji, sapaannya, berujar, di gim pertama ia mengaku memiliki peluang untuk memimpin, tetapi kesempatan tersebut terlepas begitu saja. Memasuki gim kedua, Jorji tertinggal 16–20, tetapi terus berusaha hingga mampu menyamakan kedudukan menjadi 20–20. Namun, ia kalah dari Ratchanok. "Credit untuk dia karena bermain sangat bagus, dia layak mendapat gelar ini," tanggapnya.
Jorji tetap bersyukur dapat kembali naik podium untuk kali ketiga dalam tiga edisi terakhir, meskipun ia mengakui, hasil yang diraihnya kali ini bukan merupakan pencapaian terbaiknya. "Banyak hal positif yang bisa diambil dari Kumamoto Masters tahun ini dan saya juga cukup senang dengan performa tadi," katanya.
"Kumamoto bisa dibilang membawa keberuntungan, tidak menyangka bisa sejauh ini karena beberapa bulan lalu yang sangat berat. Evaluasi dari sini pastinya secara kondisi fisik dan endurance perlu kembali ditingkatkan," Jorji, menjelaskan.
Seusai berlaga di Jepang, berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian tim pelatih serta tim medis, lanjut Imam, Jorji dinilai masih membutuhkan waktu pemulihan yang lebih panjang sebelum dapat kembali turun bertanding. Kondisi tersebut menjadi pertimbangan utama induk organisasi olahraga pukul bulu itu, dalam memutuskan untuk menarik Gregoria dari daftar pemain pada Australian Open 2025, demi memastikan ia kembali berkompetisi dalam keadaan lebih siap dan aman. "Pemulihan singkat dengan waktu yang tersisa plus perjalanan jauh dari Jepang menuju Australia, berisiko pada kebugaran fisiknya," jelasnya.
Dengan mundurnya Jorji, Indonesia hanya bertumpu pada Putri Kusuma Wardani di Australian Open 2025. Ia menempati unggulan kedua dan akan berhadapan dengan wakil Taiwan, Sung Shuo Yun, di babak 32 besar. Berdasarkan catatan head-to-head, Putri unggul telah mengantongi empat kemenangan dalam enam pertemuan terakhir dengan Sung.


