Pebulu tangkis berparas cantik ini secara terbuka meminta para penggemarnya di China untuk menghentikan kebiasaan menguntit pemain lalu berbicara dalam bahasa Mandarin. Ia mengungkapkan, sejak satu setengah tahun lalu, ia telah dikuntit saban kali bertanding di China, yang membuatnya lelah dari segi mental maupun fisik, bahkan merasa takut.
Melalui akun Instagram-nya, Shida mengunggah, "Terima kasih atas dukungan Anda yang berkelanjutan, tetapi saya ingin meminta semua penggemar untuk menghentikan perilaku menguntit. Setiap kali kami datang ke China untuk bertanding, kami dilecehkan oleh para penguntit, dan ini telah berlangsung selama satu setengah tahun."
Meski tidak menjelaskan siapa yang dimaksud dengan "kami", Shida dan Matsuyama memiliki basis penggemar yang besar di Asia Timur, khususnya di China, yang kerap menjulukinya "badminton goddess".
"Akhir-akhir ini, saya merasa sangat tidak nyaman dan takut. Saya tahu tidak semua penggemar melakukan ini, dan saya juga mencintai China dan menghargai semua orang yang telah mendukung saya."
Ia juga menyampaikan permohonan yang serius, "Mulai sekarang, tolong hentikan penguntitan atau perilaku serupa lainnya. Jika ini terus berlanjut, saya harus mengambil tindakan yang tepat."
Terakhir, pebulu tangkis berusia 27 tahun itu meminta para penggemarnya untuk lebih fokus pada olahraga. "Tolong tetap fokus pada kompetisi, bukan kehidupan pribadi kami. Sekali lagi, terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda."
Matsuyama/Shida terus membangun tren kemenangan pada BAC 2025. Pasangan peringkat ke-3 dunia ini telah memastikan satu tempat di babak delapan besar dan akan berhadapan dengan wakil Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.


