"Sayang tidak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri, banyak mati sendiri dan terlalu terburu-buru. Selain itu, lawan sudah siap dengan bola atas saya," papar Dejan melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Setelah mengalami kekalahan di gim pertama, lanjut Dejan, mereka berupaya untuk bermain sabar dalam meladeni perlawanan Supak/Sapsiree. Runner-up Thailand Masters 2025 itu bahkan mengubah strategi dengan bermain bola-bola pendek. "Tadi sempat mengejar, tapi belum rezeki. Sudah game point tapi tersusul," katanya.
Sementara, Fadia menilai mereka telah mengeluarkan semua kemampuan dalam laga pembuka melawan pasangan negeri "Gajah Putih" tersebut. Namun, menurutnya, mereka belum mampu mengontrol permainan sehingga Supak/Sapsiree dapat mengemas kemenangan dua gim langsung. "Memang masih ada evaluasi yang harus dilakukan terutama bagaimana mengatur permainan untuk tidak terburu-buru," ujarnya.
"Hari ini belajar dari Sapsiree yang sangat berpengalaman, dia tahu benar cara mengendalikan di lapangan," Fadia, menambahkan.
Pada kesempatan tersebut Fadia menyampaikan harapannya agar rekan-rekannya yang akan berlaga di partai-partai berikutnya tidak kehilangan semangat untuk menyumbang poin bagi "Merah Putih". "Jangan down karena hasil kami belum sesuai yang diinginkan," pungkasnya.


