Pebulu tangkis Korea Selatan tersebut mengalahkan wakil tuan rumah yang juga pemain berperingkat ke-2 dunia, Wang Zhi Yi, melalui rubber game 21-13, 18-21, 21-10, dalam final yang mendebarkan selama 96 menit di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Xiacheng.
Dengan kemenangan itu, An mengoleksi 11 gelar juara internasional dalam satu musim kompetisi, menyamai rekor legenda bulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, pada 2019. Pemain nomor satu dunia itu juga mencatatkan tingkat kemenangan hampir 95 persen sepanjang musim kompetisi tahun ini, sebuah rekor tersendiri di level elite dunia.
"Saya sangat senang bisa menutup turnamen terakhir tahun ini dengan hasil yang luar biasa. Saya bersyukur atas perjalanan dan pencapaian yang saya raih sepanjang tahun ini," ujarnya," kata An kepada wartawan di Bandara Internasional Incheon, sebagimana dilaporkan Yonhap.
Laman kantor berita Korea Selatan tersebut menyatakan, An optimistis masih memiliki peluang besar untuk berkembang. Mengingat atlet elite umumnya mencapai puncak performa pada usia pertengahan hingga akhir 20-an, keyakinan pebulu tangkis berusia 23 tahun itu diangap beralasan.
"Jika saya terus bekerja keras, saya yakin bisa meraih hasil yang lebih baik lagi dibandingkan dengan apa yang telah saya capai pada tahun ini. Bagi saya, puncak performa adalah ketika mampu memainkan pertandingan tanpa kesalahan, dan saya bahkan berpikir mungkin hal itu tidak akan pernah sepenuhnya tercapai," jelas atlet kelahiran Gwangju ini.
An mengaku puas dengan kualitas permainan menyerangnya sepanjang turnamen di Hangzhou. Ia menilai, permainan ofensifnya akhirnya mencapai level terbaik selama BWF WTF 2025, setelah sempat diliputi keraguan terhadap hal tersebut pada awal musim.
Di sisi lain, dari sekian banyak rekor yang berhasil diciptakan maupun disamai sepanjang tahun ini, An mengaku paling bangga dengan jumlah kemenangan yang berhasil diraihnya. "Menurut saya itu merupakan cerminan sejati dari kerja keras saya. Saya selalu percaya, jika terus bekerja keras setiap hari, pada akhirnya saya akan menikmati hasil dari usaha tersebut," katanya.
Di pengujung keterangan persnya, An menyampaikan, setelah merampungkan pertandingan terakhir pada musim ini, ia akhirnya dapat menunda sejenak hari-hari berat dalam menjalani program latihan. "Saya menjalani diet yang cukup ketat sepanjang tahun. Kini memasuki musim liburan, saya akan sedikit melonggarkan aturan," kata An, sambil tersenyum.
"Saya akan menikmati masa istirahat singkat ini, lalu kembali bekerja keras," pungkasnya.


