BWF WTF 2025 - Menaruh Harapan pada Nonunggulan

Jonatan Christie (Humas PP PBSI)
Jonatan Christie (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Indonesia memiliki lima wakil di empat sektor pada BWF World Tour Finals (WTF) 2025 yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Xiacheng, Hangzhou, China, 17–21 Desember. Namun, tak satu pun wakil "Merah Putih" yang menembus empat besar "Race to Finals", sehingga gagal meraih status unggulan yang biasanya memberi posisi lebih menguntungkan pada proses pengundian fase grup.

Di sektor tunggal putra, Indonesia mengandalkan Jonatan Christie, sementara itu Putri Kusuma Wardani menjadi tumpuan di sektor tunggal putri. Kemudian di sektor ganda putra, terdapat Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, serta ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

Antara pada Rabu (26/11) melaporkan, undian BWF WTF memiliki aturan khas, tanpa pemisahan kontestan satu negara dalam satu grup. Empat unggulan ditempatkan sesuai slot, sementara empat pemain atau pasangan lainnya diundi bebas untuk mengisi dua grup yang tersedia. Ketidakhadiran pemain atau pasangan unggulan membuat wakil Indonesia berpotensi langsung bertemu pemain-pemain kelas atas sejak fase grup.

Laman kantor berita itu mencatat, status unggulan bukan jaminan. Semisal, Viktor Axelsen, yang keluar sebagai juara tunggal putra BWF WTF 2023, meski berada di urutan kelima pada Race to Finals. Sebaliknya, unggulan pertama Kodai Naraoka justru gagal lolos dari fase grup saat satu grup dengan Axelsen. 

Situasi serupa dapat saja terjadi dengan dua wakil Indonesia yang tengah menunjukkan tren positif menuju Hangzhou. Jojo, sapaan Jonatan, meraih tiga gelar juara dari lima turnamen terakhir, termasuk menaklukkan Anders Antonsen dan Shi Yu Qi di dua final berbeda. Peluang Jojo terbuka lebar setelah Shi Yu Qi diragukan tampil akibat cedera.

Fajar/Fikri yang hanya mengikuti delapan turnamen, tetapi menembus lima final sejak debut pada pertengahan musim kompetisi tahun ini. Satu gelar juara mereka pada musim ini, bahkan diraih di China, tuan rumah WTF, saat mereka mencapai podium teratas turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 China Open 2025. "Sekitar tiga minggu lagi kami akan tampil di World Tour Finals, tapi pastinya setelah ini kami ingin rileks dulu. Lalu mempersiapkan strategi yang pas untuk di sana karena lawan-lawannya tidak sembarangan, top delapan sepanjang tahun," tanggap Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah menyelesaikan laga final Australian Open 2025 pada akhir pekan lalu.

"Pekerjaan rumah kami masih harus memperbaiki di poin-poin kritis masih kurang tenang," tambahnya.

Daftar peserta juga kemungkinan masih berubah apabila pemain yang berada di posisi atas mundur. Putri dan Sabar/Reza yang menempati posisi kelima pada Race to Finals, berpeluang naik menjadi unggulan jika ada peserta di depan mereka yang absen.

Undian fase grup akan digelar di Shanghai pada 13 Desember, sementara laga dimulai empat hari kemudian di Hangzhou. 

Indonesia baru sekali menjuarai BWF WTF, yaitu pada edisi 2019 melalui ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kala itu, "The Daddies" menjadi juara setelah mengalahkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, melalui dua gim 24-22, 21-19.