BWF WTF 2025 - Momen Bersejarah Christo Popov

Christo Popov (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Christo Popov (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Hangzhou | Momen terbesar Prancis sepanjang masa tiba ketika pebulu tangkis tunggal putra Christo Popov naik ke podium teratas BWF World Tour Finals 2025, Minggu (21/12). Ia berhasil mengalahkan juara dunia Shi Yu Qi dalam partai puncak yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Xiacheng, Hangzhou, China.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melalui lamannya menyebutkan, belum ada pemain Prancis yang pernah memenangkan turnamen setingkat ini, dan prestasi ini melampaui kemenangan ganda campuran Thom Gicquel/Delphine Delrue pada Indonesia Open 2025 dan kemenangan Alex Lanier pada Japan Open 2024.

Christo sukses mengalahkan tunggal putra andalan tuan rumah itu melalui dua gim langsung dengan skor akhir 21-19, 21-9. Hasil tersebut menjadi kemenangan kedua Christo atas Shi dalam enam pertemuan terakhir mereka.

Bagi Christo, yang pencapaian terbaik sebelumnya adalah pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300, gelar juara BWF WTF 2025 merupakan debut impian di antara delapan pemain top dunia. Kemenangannya dengan rekor sempurna dalam lima pertandingan menegaskan bahwa ia kini sejajar dengan para pemain tunggal putra elite dunia.

Awal gim pertama laga final tersebut berlangsung ketat. Namun, setelah Christo mampu menguasai permainan, performa Shi justru menurun. Memasuki gim kedua, Christo terus menjaga momentum hingga mengamankan kemenangan, sementara Shi yang tampak mengalami cedera, kesulitan mengimbangi permainan lawan dan mengembangkan strategi.

"Saya sangat senang, dan catatan tak terkalahkan ini tentu memiliki arti tersendiri," kata adik kandung Toma Junior Popov tersebut.

"Setiap pertandingan terasa sangat berat. Saya senang karena tidak menyerah hingga poin-poin terakhir, dan puas dengan usaha serta energi yang saya curahkan di lapangan," Christo, menambahkan.

"Mungkin dia (Shi) mengalami sedikit cedera dan mencoba beberapa hal dengan cara berbeda. Saya harus mengantisipasi semua kemungkinan. Secara fisik, laga ini sangat sulit, dan saya senang bisa mengunggulinya di gim kedua," pungkasnya.