Dalam laga di babak 16 besar yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, pasangan "Merah Putih" berperingkat ke-14 dunia itu membutuhkan waktu selama 34 menit untuk meraih kemenangan dua gim 21-9, 21-15. "Alhamdulillah mengucap syukur bisa ke perempat final, tapi pastinya belum puas, kami mau lebih lagi, mau ke semifinal," tegas Jafar melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Ujian sebenarnya besok, karena lawannya akan semakin bagus," tambah pemain asal PB Rajawali Banten itu.
Sementara, Felisha menilai, laga kali ini bertolak belakang dengan laga di babak pertama melawan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie asal Malaysia yang berlangsung ketat hingga pengujung gim ketiga. Sementara saat bertemu Vestergaard/Busch, mereka mengambil inisiatif menyerang dahulu sejak awal gim pertama. "Memang hari ini lawan tidak terlalu menekan dibandingkan kemarin. Kami berusaha untuk terus menyerang duluan, bermain taktis dan menempatkan bola jauh dari jangkauan mereka," ungkapnya.
"Tadi di akhir gim kedua, mereka coba mempercepat tempo, beberapa kali kami terlambat antisipasi jadi mereka sempat dapat beberapa poin," Jafar, menjelaskan.
Di perempat final, Jumat (25/7), Jafar/Felisha bertemu dengan pemenang pertandingan antara Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaipraparat asal Thailand dan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong).
Awal Juni lalu, Jafar/Felisha menjalani debut dalam turnamen level Super 1000 pada Indonesia Open 2025. Mereka berhasil melewati babak pertama, tetapi kalah dari Hiroki Midorikawa/Natsu Saito asal Jepang setelah bertanding tiga gim selama 74 menit yang berakhir dengan skor 21-23, 21-14, 20-22.
Sebelum laga yang digelar di Jakarta tersebut, kekalahan tiga gim dari Midorikawa/Saito juga dialami Jafar/Felisha di semifinal Badminton Asia Championships 2025, turnamen yang setara dengan ajang BWF World Tour Super 1000. Laga berdurasi 62 menit tersebut berakhir dengan skor 15-21, 23-21, 11-21.


