China Open 2025 - Serba Perdana dari Jafar/Felisha

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Changzhou | Sehari lalu, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menorehkan catatan baru dengan pencapaian perempat final pertama turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 pada China Open 2025. Keesokan hari, mereka bertanding dan menang dalam pertemuan pertama dengan Tang Chun Man/Tse Ying Suet asal Hong Kong, sekaligus memastikan diri sebagai wakil Indonesia pertama yang menembus semifinal.

Jafar/Felisha berjuang selama 69 menit untuk merebut kemenangan tiga gim yang berakhir dengan skor 21-13, 18-21, 21-17. "Puji Tuhan bersyukur hari ini kami bisa menang lagi, senang sekali karena ini yang kami inginkan, kami perjuangkan," kata Felisha kepada tim Humas dan Media PP PBSI, sesudah pertandingan yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China tersebut.

Duo "Merah Putih" ini tampil cukup mendominasi di gim pembuka. Mereka mengantongi tujuh game point dan mengunci kemenangan di gim pertama dalam tempo 15 menit. "Di gim pertama, kami bisa terus menurunkan bola untuk dapat poin, lawan juga belum nyaman mainnya jadi kami bisa mendominasi," kata Jafar.

Di gim berikutnya, menurut Felisha, Tang/Tse mempercepat tempo permainan sementara mereka tak dapat mengantisipasi perubahan tersebut dengan baik. Jafar/Felisha memberikan perlawanan ketat di pengujung gim kedua dan mampu menyamakan skor menjadi 15-15. Namun, Tang/Tse dapat keluar dari tekanan lawan dan memaksakan rubber game setelah memenangi gim ini dengan skor 21-18.

"Di gim kedua mereka sudah bisa bangkit. Kami tertinggal, tapi bisa mengejar. Sayang di poin-poin akhir kami kalah kesiapan. Mereka bisa lebih masuk mainnya," papar Jafar.

Di gim penentu, Jafar/Felisha selalu unggul dalam perolehan poin. Namun, kedua pasangan kembali terlibat persaingan ketat menjelang akhir pertandingan, dengan selisih skor hanya terpaut satu hingga dua poin. "Masuk di gim penentuan itu, sebelum interval, mindset kami coba balikin bagaimana main di gim pertama yang bisa nyaman. Lalu setelah interval kami belajar dari gim kedua. Karena walau gim kedua kami kalah, tapi tidak jauh poinnya, banyak waktu untuk beradaptasi. Jadi coba dikombinasikan yang sudah terjadi di dua gim tersebut," jelas Felisha.

"Di gim ketiga awal kami kembali seperti gim pertama. Banyak menurunkan bola dan membatasi bola-bola lawan, setelah interval kami tinggal menjaga keunggulan poin," Jafar, menambahkan.

Dalam pertarngan sengit di pengujung pertandingan, Jafar/Felisha mampu menjaga fokus dan tetap tampil tenang. Setelah mengantongi tiga match point, smes keras Jafar ke sudut kiri lawan yang kosong sekaligus menyudahi pertandingan. Mereka menang 21-13 di gim ketiga dan memastikan satu tiket semifinal. 

"Tadi di gim ketiga kami sempat kehilangan 3-4 poin beruntun karena drive-drive Jafar banyak out. Lalu saya bilang ke dia untuk lebih tenang. Ini yang kami pelajari dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, harus bisa meningkatkan ketenangan," kata Felisha.

Di semifinal, Sabtu (26/7), pasangan berperingkat ke-14 dunia itu bertemu dengan wakil tuan rumah, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin. "Besok bertemu unggulan kedua kami harus yakin walau tetap nothing to lose. Sudah di semifinal, tidak ada yang harus ditakutkan, harus berani," Felisha, menegaskan.