"Mixed feelings, satu sisi sedih karena lagi-lagi harus jadi runner up, tapi di sisi lain kami bersyukur bisa menjalani tur Eropa ini dengan cukup baik walau dengan kondisi yang tidak 100 persen fit," kata Sabar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Antara melaporkan, hasil tersebut menandai kegagalan ketiga bagi Sabar/Reza untuk merebut podium tertinggi. Pada musim kompetisi tahun ini, pasangan ganda putra itu sudah dua kali mencapai partai final, namun keduanya berakhir dengan kekalahan, masing-masing pada Indonesia Open 2025 pada Juni lalu dan Macau Open 2025 pada awal Agustus.
Pada laga final kali ini, Sabar/Reza memberikan perlawanan sengit kepada Chiu/Wang di gim pertama. Pertarungan ketat hingga skor 19-20, tetapi akhirnya Sabar/Reza dipaksa mengakui keunggulan lawan dengan skor 19-21. Memasuki gim kedua, awal laga tidak berjalan mulus Sabar/Reza yang tertinggal 0-5. Mereka dapat bangkit dengan mencetak enam poin beruntun untuk membalikkan keadaan menjadi 6-5. Mereka memimpin 8-5, tetapi kemudian kehilangan momentum dan malah tertinggal 10-11 di interval.
Setelah interval, ganda putra peringkat ke-11 dunia itu tak bisa berbuat banyak meladeni serangan-serangan Chiu/Wang yang sudah memenangi gim pertama. Alhasil, mereka harus kalah 18-21. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin hari ini tapi lawan bermain dengan baik terutama sisi penyerangannya jadi kami terus tertekan," kata Sabar.
"Bola drive mereka juga tidak bisa kami imbangi. Selamat untuk Chiu/Wang," pungkasnya.


