"Gim pertama kami memegang kendali permainan, lebih safe, lebih unggul depannya, serta bisa menyerang terus. Gim kedua sempat terbawa permainan lawan dan terburu-buru, jadinya pukulannya tidak terarah," kata Faathir kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga berdurasi 44 menit tersebut.
"Lalu di gim ketiga kami mencoba untuk kembali seperti gim pertama, bermain lebih safe lebih rapi jadi bisa pegang depan duluan," jelas pemain asal PB Jaya Raya tersebut.
Sementara itu, Devin mengungkapkan, mereka mengalami kendala di gim kedua karena gagal mempertahankan pola permainan. Ho/Lee juga mengubah strategi, dari bermain agresif menjadi lebih banyak menempatkan bola di area depan, sehingga membuat permainan mereka kurang aman dan kerap melakukan pengembalian yang terbuang sia-sia. "Tadi Lee Chang Lung defense-nya lumayan bagus. Namun, kami juga mainnya masih belum enak dan banyak mati sendiri," katanya.
"Untuk besok harus lebih jaga fokus dan hawa pertandingannya, karena main dua turnamen secara berturut-turut," Devin, menambhkan.
Pasangan semifinalis IIC I 2025 itu melaju ke babak kedua dan sudah ditunggu pasangan senegara, Muhammad Al Fauzan Hamba/Renaldi Samosir.


