Melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Daniel mengaku terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama dari permainan bertahan dan pukulan setengah. Kondisi ini membuat mereka terus mendapat tekanan dari serangan lawan, bahkan setiap kali mencoba menyerang, bola selalu berhasil dikembalikan.
"Ini belum sesuai target, target saya sebenarnya juara, jadi buat ke depannya harus lebih semangat lagi," katanya.
Putra menyebut, Aaron Tai bermain dengan cerdas dan tempo yang tinggi. Banyak peluang yang seharusnya bisa dimanfaatkannya untuk menuntaskan poin, tetapi gagal karena ragu-ragu melihat posisi lawan yang sudah siap. "Saya harus lebih tahan lagi dan tambah lagi latihannya," katanya.
Dengan hasil ini, Indonesia hanya bisa bertumpu pada Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi, di final ganda putra IIC II 2025. Mereka menundukkan pasangan negeri jiran lainnya, Muhammad Faiq/Lok Hong Quan, setelah melalui tiga gim yang berakhir dengan skor 18-21, 21-16, 21-15 dalam tempo 55 menit.
Sepekan lalu pada IIC I 2025, Putra/Daniel keluar sebagai juara selepas menundukkan Song Hyun Cho/Jin Sung Ik asal Korea Selatan, pada partai final.


