"Ini pertama kali kami berpasangan. Gim pertama, lawan belum panas jadi kami lebih banyak menekan dan lawan kalah cukup jauh. Di gim kedua lawan mengubah tempo dan mainnya lebih tenang, mungkin lawan sudah panas juga, jadi kami kaget dan tertinggal cukup jauh dan agak susah buat mengejar," papar Yere melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Di gim penentuan, lanjut Yere, Bao/Pin mulai mengubah tempo permainan. Ia dan Saran lantas memilih mengikuti ritme lawan, tetapi tetap melakukan sejumlah penyesuaian kecil pada pola serangan dan pertahanan. Menurutnya, perubahan tersebut sengaja dilakukan untuk membuat lawan kehilangan antisipasi dan keluar dari zona nyaman. "Sempat unggul dan terkejar, akhirnya di akhir-akhir kami lebih tenang dan bisa menang," katanya.

"Kami main nothing to lose aja karena Sarah juga pemain tunggal dan main ganda campuran, iseng-iseng berhadiah aja dan ternyata bisa masuk babak delapan besar, semoga bisa menang lagi besok," tambah mantan penghuni pelatnas ini.

Dalam debut, Yere/Sara meraih kemenangan atas Ping Hsuan Chen/Yu Jung Lai, juga asal Taiwan, di babak 32 besar. Mereka menang dengan skor identik 21-17, 21-17 hanya dalam waktu 25 menit.

Sarah mengungkapkan rasa senang dan bangga dapat berpasangan dengan Yere, yang menurutnya memiliki kualitas permainan jauh lebih matang. Ia menjelaskan, kolaborasi ini bermula dari ajakan kakaknya tersebut, lantaran ia melihat Sarah lebih banyak turun di sektor tunggal. Daripada hanya fokus di satu nomor, Yere mendorongnya untuk mencoba nomor ganda campuran, sebuah kesempatan yang disambut Sarah dengan antusias karena menjadi ruang baru untuk berkembang. "Senang juga bisa masuk delapan besar dan ini babak delapan besar pertama saya di level (International) Challenge," ungkapnya.

Di perempat final, Juat (21/11), Yere/Sarah akan menatang unggulan kedua asal Malaysia, Liew Xun/Ho Lo Ee.