"Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik tanpa cedera. Gim pertama saya terlalu mengikuti pola permainan lawan dan akhirnya banyak dikontrol lawan. Alhamdulillah saya bisa mengubah pola permainan di dua gim terakhir dan mendominasi permainan," papar Chico kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut pebulu tangkis asal Jayapura, Papua ini menyatakan, di gim peneentan, permainan lebih banyak diwarnai adu strategi. Sehingga poin yang diraih keduanya sebagian besar berasal dari adu strategi dalam mengatur pola permainan.
Pada kesempatan tersebut Chico juga meluapkan rasa syukur atas pencapaian gelar juara turnamen bulu tangkis level BWF Super Tour 100 ini, mengingat ia menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang menembus partai puncak. "Semua yang saya dapatkan ini saya persembahkan untuk Indonesia. Saya bersyukur hari ini saya bisa berjuang, pantang menyerah dan Allah kasih jalan," katanya.
"Gelar ini saya persembahkan untuk semua yang sudah mendukung saya. Terima kasih kepada Allah karena saya bisa dikasih gelar di sini, kepada kedua orang tua, kakak, adik, dan PBSI juga, yang sudah memberikan support dan kepercayaan kepada saya," Chico, menjelaskan.
Ia mengungkapkan tengah berusaha bangkit secara perlahan dengan menikmati setiap pertandingan yang dijalani. "Tidak mau ada beban dan tekanan," kata pemain yang akan berlaga pada Korea Open 2025.
Pada turnamen yang berlangsung di Suwon, Korea Selatan tersebut, Chico bertemu wakil Inggris, Wang Yue Hang, di babak kualifikasi.


