"Di gim pertama kami mainnya belum enak, masih mencari feel-nya, touch-nya. Sempat tertinggal 2-9, Alhamdulillah bisa membalikkan," tutur Rehan kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 40 menit tersebut.
Lebih lanjut Rehan menjelaskan, berdasarkan pengalaman di berbagai turnamen, saat unggul dalam perolehan poin, mereka kerap "tertikung" hingga akhirnya mengalami kekalahan. Oleh karenanya, dalam laga melawan Yang/Hu, mereka mengabaikan kedudukan yang terpampang di papan skor. "Di Piala Sudirman, Taipei Open, Singapore Open, dan Indonesia Open, kami sellau begitu. Jadi pembelajaran tadi untuk tidak terlalu memikirkan kedudukan, fokus pada pola kami di setiap poin," ungkap putra mantan pebulu tangkis nasional Tri Kusharjanto ini.
"Tidak mudah, karena terbayang di beberapa pertandingan sebelumnya kami sempat unggul tapi terkejar, dibalik, dan kalah," Rehan, menambahkan.
Senada dengan Rehan, Gloria pun menilai, seusai bertarung sengit di gim pertama, mereka berupaya untuk bermain lebih tenang dalam meraih poin demi poin. "Di gim kedua kami mencoba lebih tenang dan sedikit memperlambat tempo. Saya juga lebih banyak mengadu permainan depan," katanya.
Di babak 16 besar, pasangan non-pelatnas yang diberangkatkan oleh PB Djarum ini akan menantang unggulan ketiga asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.


