Kumamoto Masters Japan 2025 - Keberuntungan Jorji di Kumamoto

Gregoria Mariska Tunjung (Humas PP PBSI)
Gregoria Mariska Tunjung (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Kumamoto | Gregoria Mariska Tunjung meluapkan rasa syukurnya setelah kembali berhasil naik podium pada Kumamoto Masters Japan 2025. Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia itu kini telah tiga kali beruntun mencapai partai puncak turnamen level BWF World Tour Super 500 tersebut, dengan catatan satu gelar juara pada dua tahun lalu serta dua titel runner-up dalam dua tahun terakhir.

Bermain di hadapan publik Kumamoto bukanlah hal yang baru bagi Gregoria. Pada edisi 2023, ia memenangi laga final atas Chen Yu Fei asal China dengan skor identik 21-12, 21-12 dalam tempo 40 menit. Sementara pada edisi berikutnya, di final, ia harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah, Akane Yamaguchi, dengan skor yang juga identik, 12-21, 12-21.

Pada edisi tahun ini, Jorji, sapaannya, harus puas dengan posisi kedua setelah gagal menghentikan perlawanan Ratchanok Intanon asal Thailand dalam pertandingan final yang berakhri dengan skor 16-21, 20-22 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Minggu (16/11). "Tetap mengucap syukur bisa kembali ke podium walaupun ini bukan hasil yang terbaik yang bisa saya raih. Banyak hal positif yang bisa diambil dari Kumamoto Masters tahun ini dan saya juga cukup senang dengan performa tadi," katanya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Kedua pemain langsung terlibat reli panjang di awal gim pertama, tetapi Intanon mampu membangun momentum dengan empat poin beruntun untuk unggul 7-2. Jorji bangkit menyamakan kedudukan 7-7 dan melesat dengan tujuh poin tanpa balas untuk memimpin 9-7, sebelum menutup interval dengan keunggulan 11-8 dalam waktu tujuh menit.

Usai jeda, Intanon mengejar hingga 11-11 dan kembali menyamakan skor 12-12, lalu mengambil alih kendali permainan. Unggulan keempat itu selalu unggul dalam perolehan poin, meraih lima game point pada 20-15, dan menuntaskan gim pertama dengan kemenangan 21-16 dalam 16 menit.

Di awal gim kedua, Intanon langsung melaju dengan unggul 5-1 dan terus memimpin hingga 7-2. Dominasi di permainan depan membuatnya unggul saat interval 11-6 dalam 10 menit. Selepas jeda, Intanon kembali membuka jarak lewat tiga poin beruntun, tetapi Jorji mampu menipiskan skor menjadi 11-12. Reli 20 pukulan kembali dimenangi Intanon untuk unggul 13-11 dan ia menjaga keunggulan hingga 16-13. Dua kesalahan dari Jorji membuat lawan memimpin 18-13.

Pertarungan reli panjang terus berlanjut, termasuk 24 pukulan yang kembali menjadi milik Intanon pada posisi 18-15. Unggulan keempat itu meraih empat championship point di kedudukan 20-16, tetapi Jorji berhasil menyamakan kedudukan 20-20. Pada poin penentu, Intanon memaksimalkan permainan depannya untuk mengamankan championship point kelima dan menuntaskan kemenangan 22-20 setelah pengembalian Jorji tersangkut di net. "Di gim pertama saya ada kesempatan untuk mengambil keunggulan, tapi terlepas. Lalu di gim kedua sudah tertinggal 16-20, tapi saya masih berusaha dan bisa mengejar sampai 20-20 sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Ratchanok," jelasnya.

"Credit untuk dia karena bermain sangat bagus, dia layak mendapat gelar ini," Jorji, menyampaikan.

"Turnamen Kumamoto bisa dibilang membawa keberuntungan, tidak menyangka bisa sejauh ini karena beberapa bulan lalu yang sangat berat. Evaluasi dari sini pastinya secara kondisi fisik dan endurance perlu kembali ditingkatkan," pungkasnya.