"Puji Tuhan bisa menang, bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Untuk beregu setiap pemain pasti merasakan tekanan tapi bagaimana kami bisa mengatasinya," kata Daniel melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Tadi komunikasi saya dengan Fikri lancar, permainan juga cukup baik," tambah pemain berusia 23 tahun ini.
Sementara, Fikri berpendapat, jalannya pertandingan hampir serupa dengan pertemuan pada All England 2025. Kala itu di Birmingham, Inggris, dalam perjumpaan perdana, Fikri/Daniel berhasil menang atas pasangan nomor satu duniaitu dengan skor 22-20, 21-18. "Hari ini kami lebih fokus dari pukulan 1-2-nya, servis, dan pengembalian servis. Dengan kondisi bola yang cukup berat, kami merasa lawan tidak terlalu memaksa," tuturnya.
"Beberapa kali kami jauhkan bolanya, mereka keteteran. Itu membuat kami jadi percaya diri," Fikri, menambahkan.
Dalam pertandingan tersebut, Daniel bermain dengan rasa sakit di lutut kiri. Namun, ia berupaya keras untuk melawan rasa nyeri untuk merebut kemenangan di partai keempat tersebut. "Saya melompat lalu mendaratnya tidak pas, jadi sekarang merasa ada tidak nyaman di lutut kiri. Kalau bertumpu di kaki kanan masih bisa tapi kalau tumpuannya kaki kiri masih sulit. Tadi saya tidak mau terlalu memikirkan hal ini, saya hanya fokus menyelesaikan pertandingan dan memberikan yang terbaik untuk menang," ungkapnya.
"Setelah ini akan fokus recovery dulu, diperiksa detil dulu dan semoga tidak ada cedera serius," Daniel, menambahkan.
"Tadi saya bilang ke Daniel, saya akan cover. Tapi menurut saya, tadi dia masih bisa bermain dengan baik. Tempo permainan kami dengan lawan juga lambat, itu menguntungkan dengan keadaan seperti ini," jelas Fikri.


