"Untuk target ke depan di setiap pertandingan pasti inginnya juara. Tapi sekarang kami fokus buat naik ranking dulu biar bisa main ke level yang lebih atas," tanggap Bobby kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Dalam laga final yang berlangsung di di St. Joseph's Sports Complex, Colombo, Sri Lanka, Minggu (2/3), pasangan non-pelatnas itu berhasil meraih kemenangan tiga gim 16-21, 21-14, 21-18 atas wakil Jepang, Yuta Watanabe/Maya Taguchi. "Pertandingan final tadi sangat ketat karena lawan sangat berpengalaman khususnya Yuta," kata Bobby.
"Setelah kalah di gim pertama, kami lebih sabar saja, secara pola sudah tahu mau main seperti apa. Lebih percaya diri dan nothing to lose," tambahnya.
Prestasi serupa juga diraih oleh ganda putra Indonesia Raymond Indra/Nikolaus Joaquin. Mereka mempersembahkan gelar juara kedua bagi Indonesia pada turnamen level International Challenge tersebut. Dalam laga final, Raymond/Nikolaus menang dua gim langsung 21-14, 21-12 atas Chia Yen Lin/Lin Yong Sheng asal Taiwan.
Ganda putra racikan terbaru pelatnas ini juga menyamai prestasi Bobby/Melati dengan meraih dua gelar juara secara berturut-turut pada dua turnamen yang sama. "Juara dua minggu berturut-turut menurut saya kuncinya adalah terus melakukan yang terbaik," kata Raymond.
Selepas Sri Lanka International Challenge 2025, Bobby/Melati akan kembali berlaga di arena pertandingan yang sama pada pekan depan. Mereka berlaga pada Sri Lanka International Series 2025, 3-7 Maret.


