Atlet kelahiran Tangerang, 10 Juli 2011 itu, menggunakan kesempatan di laga perdananya tersebut untuk beradaptasi dengan lapangan. "Hari pertama masih adaptasi sama lapangan, hari ini meskipun lawan saya lebih senior, namun secara main saya rasa kualitasnya lebih unggul saya," kata pemain asal PB Djarum tersebut melalui siaran pers Humas PP PBSI, Selasa (1/7), di Jakarta.

Berbicara soal bermain di kategori remaja, pemain yang tahun ini sudah meraih dua gelar juara di kategori tunggal pemula putri Sirnas B 2025 edisi Sulawesi Selatan dan Kepulauan Riau ini mengakui, persaingan akan sulit melihat calon lawan selanjutnya unggul secara fisik dan ketahanan. "Untuk persaingan di kategori remaja semestinya susah karena secara postur mereka lebih besar dan pastinya secara power lebih kuat dan lebih tahan," ungkap Kalia.

Melihat dari kubu lawan yang akan dihadapi Kalia di laga berikutnya adalah Claudia Wijaya asal Mutiara Cardinal Bandung. Claudia mengatasi perlawanan Raihanah Samilana dari PB Elnur Oniba dengan hasil akhir 21-14, 21-19 di babak pertama.

Claudia berpendapat, faktor angin dan pencahayaan membuatnya kurang fokus saat bertanding. "Tadi lawannya kebetulan sudah kenal karena kami berteman. Untuk lapangan lumayan silau, tadi di gim kedua awalnya unggul tapi saling mengejar karena angin dan hilang fokus," katanya.

Menghadapi pemain yang usianya lebih muda, Claudia ingin bermain fokus dan lebih semangat agar bisa juara di dua sektor, setelah pada edisi setahun lalu kalah di babak pertama di sektor tunggal putri dan semifinal di sektor ganda putri. "Lawan mau main lebih semangat dan fokus lagi, apalagi lawannya lebih muda. Saya punya motivasi buat juara di dua sektor tahun ini," demikian Claudia.

Piala Kapolri 2025, yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Jakarta dan Gelanggang Remaja Pulogadung, 1-6 Juli, mempertandingkan kategori U15, U17, dan U19, serta beregu untuk Polri.