"Suhu dan semuanya berbeda, tetapi itu bukan masalah besar. Kami menjalani pertandingan yang sangat berat. Level pemain Indonesia dan negara lain dari Asia sangat tinggi, meskipun mereka masih muda dan bermain di level junior," ungkap pelatih kepala tim Polandia, Szymon Kostka, kepada Djarum Badminton. 

"Levelnya sangat tinggi. Tapi saya mengerti bahwa semua pengalaman ini dapat meningkatkan performa pemain-pemain," tambahnya.

Kostka juga memuji talenta-taleta asal Thailand yang bersaing pada kejuaraan beregu ini. Ia menyaksikan langsung, baik saat para pemain muda Negeri "Gajah Putih" itu bertanding melawan tim-tim Malaysia dan tuan rumah. Begitu pun saat Polandia bertemu dengan Banthongyord, salah satu klub kuat Thailand. "Pertandingannya sangat ketat dengan level permainan yang tinggi. Menurut saya, kualitasnya setara dengan para pemain elite di Eropa," katanya.

Di sisi lain, iklim bulu tangkis di Indonesia, menurut Kostka, jauh lebih profesional dibandingkan Eropa, terutama karena keberadaan klub-klub yang memiliki infrastruktur baik, jumlah pemain bertalenta, serta pelatih-pelatih berkualitas. Oleh karenanya, level permainan di Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, dan China, jelas berada di atas Eropa. 

Pada kesempatan tersebut ia berpesan kepada para pemainnya, yang dalam waktu dekat akan bertanding pada World Junior Championships 2025, agar tidak merasa takut menghadapi lawan-lawan tangguh. Ia menekankan pentingnya memiliki rasa percaya diri bahwa mereka mampu bersaing meski sadar level persaingan di ajang tersebut akan sangat tinggi.

"Saya sangat bangga dengan performa para pemain yang saya bawa ke Kudus. Saya harap ini akan menjadi modal penting bagi karier bulu tangkis mereka. Saya juga yakin 100 persen, pengalaman ini akan terus diingat, bagi saya dan para pemain," pungkasnya.