Seleknas PBSI 2025 - Persaingan Menembus Gerbang Cipayung Kian Meruncing

Taufik Aderya M/Clairine Yustin Mulia (Humas PP PBSI)
Taufik Aderya M/Clairine Yustin Mulia (Humas PP PBSI)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Hari ketiga Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2025 mempertandingkan sejumlah pertandingan di babak delapan besar. Para atlet dari berbagai klub di Tanah Air berjuang untuk memperebutkan satu tiket ke semifinal. Laga sengit tercipta di semua sektor yang dipertandingkan di pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis (13/2).

Perempat final Seleknas PBSI 2025 mempertemukan para juara dan runner-up grup. Juara grup akan menempati posisi yang sudah ditentukan, sementara runner-up grup diundi dengan ketentuan runner-up grup tidak akan bertemu dengan lawan yang sama di babak penyisihan grup.

"Setiap atlet yang ikut Seleknas mempunyai antusias yang sangat tinggi dengan harapan mereka bisa lolos ke pelatnas. Dari beberapa atlet yang terpantau oleh tim pemandu bakat, mereka sudah punya modal yang baik atau layak untuk bisa lolos ke pelatnas," papar Umar, Ketua Bidang Pembinaan Daerah sekaligus Wakil Ketua Tim Pemandu Bakat Atlet PBSI, melalui siaran pers Humas dan Media PP PBSI.

Kejutan terjadi di sektor tunggal putra dimana Richie Duta Richardo asal PB Djarum berhasil dikalahkan oleh Dendi Triansyah (Mutiara Cardinal Bandung) dalam pertarungan rubber game 28-30, 21-13, 18-21. Sementara, unggulan pertama di sektor tunggal putri, Sausan Dwi Ramadhani, berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan rekan satu klubnya, Evelin Gracia Parapat.

Tim pemandu bakat yang beranggotakan Hendrawan (PB Djarum), Bambang Supriyanto (PB Jaya Raya), Harry Hartono (PB Exist Badminton Club), dan Yoga Ukikasah (PB Mutiara Cardinal), terus melakukan pemantauan atlet sejak hari pembuka Seleknas PBSI 2025.

Menurut Harry, secara teknis, standar para atlet yang ikut serta cukup baik. Secara keseluruhan performa atlet sudah dalam level yang baik, hanya untuk latihan fisik, kecepatan, serta ketahanan, perlu ditingkatkan agar mereka bisa bersaing di level yang lebih tinggi. "Kriteria atlet dalam pantauan tim pemandu bakat juga sudah ditetapkan. Kriteria tersebut adalah potensi, kualitas teknik, daya juang di lapangan, dan juga strategi di lapangan dalam menghadapi lawan," jelasnya.

Persaingan di sektor ganda putra, ganda putri, serta ganda campuran juga berlangsung sengit. Unggulan pertama di sektor ganda putri, Ardita Anjani/Titis Maulida Rahma (PB Djarum), meski gagal menjadi juara Grup A, masih mampu melaju ke babak empat besar setelah mengalahkan juara Grup B, Azka Fiona Zelia Debita/Jania Novalita Situmorang (Jaya Raya) dengan skor 24-22, 21-13.

Sementara, unggulan pertama di sektor ganda putra Dexter Farrel/Wahyu Agung Prasetyo (Exist Badminton Club) dan unggulan pertama di sektor ganda campuran Taufik Aderya M/Clairine Yustin Mulia (Power Rajawali Tangerang) melaju ke semifinal.  

"Seleknas PBSI 2025 merupakan program jangka panjang PBSI untuk mempersiapkan bibit-bibit berbakat kelompok usia U19 di semua sektor yang ada. Untuk itu mereka tidak hanya akan dilihat performanya secara teknis tetapi juga meliputi tes kesehatan, tes fisik, psikotes dan tes IQ," jelas Sekretaris Jenderal PP PBSI Ricky Soebagja.

Rangkaian partai semifinal Seleknas PBSI 2025 berlangsung pada Jumat (14/02) mulai pukul 13.30, WIB yang akan mempertandingkan sepuluh pertandingan.