"Di benua Amerika, tidak ada permainan yang secepat itu. Kami sudah menduganya," ucap Solis usai pertandingan, Rabu (15/5).
"3-5 poin saja sudah bagus. Yang penting berani. Apa yang mereka lakukan itu sudah yang terbaik," ucap Muamar Qadafi, pendamping atlet Guatemala selama di Indonesia menambahkan.
Sementara itu, Marcus/Endang yang merupakan pasangan baru itu menyebut kemampuan ganda Guatemala itu memang masih sangat kurang dibandingkan dengan permainan atlet muda di Indonesia.
Terlebih, Marcus adalah mantan pemain pelatnas yang baru meninggalkan Cipayung beberapa bulan yang lalu. "Kurang mainnya. Bagusan pemain Indonesia. Ya, tapi memang di sana (Guatemala) bulutangkis tidak menjadi olahraga utama," aku Marcus yang mengaku harus berlari dari Bukit Golf Senayan ke GOR Asia Afrika untuk mengejar waktu pertandingan karena macet.
Kamis (16/5), Marcus/Endang akan bertemu dengan pasangan aslinya, Variella April Sasi Putri yang kini menggandeng Tri Kusuma Wardhana. Kedua pasangan itu akan berebut tempat di perempat final Djarum Sirkuit Nasional.
"Besok pasti seru. Main biasa saja, lepas. Besok lihat di lapangan bagaimana," pungkas Marcus.



