"Alhamdulillah permainan hari ini berjalan sesuai dengan yang kami inginkan. Dan Alhamdulillah bisa konsisten sampai akhir," tanggap Siti kepada tim pers Humas dan Media PP PBSI di Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret, Solo, Jateng.
"Lawan hari ini keliatan lebih cepat habis staminanya, jadi kita manfaatkan kendala mereka saat itu untuk menekan dengan pola yang pas," Zahra, menimpali komentar pasangannya.
Kedua pemain pun meluapkan rasa syukur dapat menjuarai Sirnas A Jateng 2025, mengingat mereka adalah pasangan baru. Namun, sejak laga di babak-babak awal, Siti mengaku menemukan kecocokan saat bermain dengan Zahra. "Bisa langsung cocok, pola mainnya juga masuk, jadi tidak ada kendala sejauh ini," tuturnya.
Hampir serupa dengan partner barunya itu, Zahra menilai partai final berdurasi panjang melawan Isyana/Rinjani, juga menjadi ujian dalam menjaga kekompakan dengan Siti. Mereka mampu menjaga fokus, terutama pada momen kritis di pengujung gim penentu. "Kunci kemenangan hari ini percaya satu sama lain dan tidak banyak mati sendiri, karena lawannya temen sendiri. Kurang lebih sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing," demikian Zahra.
Selain di kategori Ganda Dewasa Putri, Zahra juga menembus partai puncak Ganda Campuran Dewasa bersama Daniel Edgar Marvino. Namun, Zahra gagal meraih dua gelar juara di Solo setelah kalah dari Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti asal PB Djarum 19-21, 12-21.
Sama halnya dengan Daniel, ia membawa pulang satu titel juara Ganda Dewasa Putra bersama pasangannya, Muh. Putra Erwiansyah. Mereka berhasil merebut kemenangan tiga gim 18-21, 21-19, 21-19 atas pasangan "gado-gado", Dwiki Rafian Restu/Muhammad Juan Elgiffani (Mansion Sports Box dan Raya Jakarta Jaksel).


